Zaman di mana monogram merajalela, tapi 5 high-brand yang terbaik ini lah yang mewakilkan kepopuleran monogram menjadi abadi. Sedikit mengulas kembali cerita 'monogram-print' dari Goyard, Louis Vuitton, Gucci, Fendi dan Dior. Nah! ada yang sudah tahu belum, logo FF fendi itu artinya apa? let's find out here!
DIOR
pic: Vogue.com
Kanvas Dior Oblique dirancang oleh Marc Bohan tahun 1967 dan kembali di-publish oleh John Galliano ketika ia menciptakan tas ikonik seperti Dior Saddle tahun 2000-an. Saat ini, pattern Dior Oblique telah diperbarui dengan sedikit lebih besar dan menampilkan pola yang lebih rumit oleh Maria Grazia, direktur kreatif Dior.
FENDI
pic: vivalavibes.com
Monogram FF muncul sejak 1965. dirancang oleh Karl Lagerfeld hanya dalam 3 detik. Logo FF sebenarnya adalah inisial untuk ‘Fun Fur’ dan telah menjadi logo paten Fendi. Fakta lain, Silvia Venturini Fendi pernah mengatakan bahwa FF harus mewakili Female First, untuk menghormati para wanita Fendi sebelumnya. Yaitu Adele Casagrande Fendi (founder Fendi) dan lima putrinya.
GOYARD
pic: vogue.com
Pattern Goyardine (chevron print) diciptakan oleh Edmond Goyard tahun 1892. Diidentifikasi oleh kumpulan dot yang bertumpuk membentuk huruf Y. Jika lebih dekat lagi dilihat, akan ada tulisan ‘E.Goyard’ dan ‘233 R St. Honore Paris’, alamat official store pertama Goyard.
GUCCI
pic: vogue.com
GG Supreme Gucci didirikan tahun 1960-an. pola dot yang berarti pola berlian yang dilengkapi dengan logo GG.
LOUIS VUITTON
pic: hypbeast.com
Pattern monogram LV dibuat tahun 1896 oleh Georges Vuitton (putra Louis Vuitton) untuk signature koper LV. Seiring berjalannya waktu, monogram tersebut merambah ke tas dan produk LV lainnya. Semakin terkenal semenjak pattern ini diaplikasikan pada versi Speedy tahun 60-an yang diciptakan khusus untuk Audrey Hepburn.
